Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Berkat Sahabat
Jumat, 31 Desember 2010
areevstooner's,, Ini kisah persahabatan dua anak manusia. Yang seorang adalah putra presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono. Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di bangku sekolah. Pono punya kebiasaan yang kadang menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. "Itu Baik!” katanya senantiasa. Hari itu seperti yang sering mereka lakukan, Pono menemani sahabatnya berburu. Tugasnya membawa senapan dan mengisi peluru agar selalu siap digunakan. Entah kenapa, barangkali belum terkunci secara sempurna, setelah diserahkan kepada sahabatnya senapan itu meletus. Akibatnya cukup fatal. Ibu jari putra presiden terkena terjangan peluru dan putus. Melihat itu tanpa sadar dengan kalemnya Pono berkomentar. "Itu Baik!” Kontan sahabatnya naik pitam. “Bagaimana Kau ini! Jempolku putus tertembak, malah dibilang Baik. Brengsek!” Agaknya, kali ini kelakuan Pono tak termaafkan. Ia dijebloskan ke penjara. Beberapa bulan kemudian, sang putra presiden kembali pergi berburu ke Afrika. Malang, ia tersesat di hutan lebat dan ditangkap suku primitif yang masih kanibal. Malam harinya, dalam keadaan terikat ia akan dibakar untuk disantap ramai-ramai. Anehnya, mendadak ia dibebaskan. Belakangan ketahuan, suku tersebut pantang memangsa makhluk yang organ tubuhnya tidak lengkap. Nasib baik itu membuat sang putra presiden termenung. Ia teringat kembali peristiwa ketika jempolnya putustertembak lantaran ulah Pono. Ia kemudian menemui Pono di penjara. "Ternyata Kau benar. Ada baiknya jempolku tertembak, ”katanya sambil menceritakan peristiwa yang baru sajadialaminya di Afrika. "Aku menyesal telah memenjarakanmu.". “Oh, tidak!’ Bagiku, ini Baik!” “Bagaimana kau ini? Memenjarakan teman kau bilang baik?” “Kalau aku tidak dipenjara, pasti saat itu aku bersamamu.” Kisah satir ini mengingatkan pada pernyataan Randolph Bourne, intelektual Amerika yang juga anak didik John Dewey. Katanya, seorang teman itu memang dipilih untuk kita berdasarkan hukum perasaan yang tersembunyi, bukan oleh kehendak sadar kita si manusia. * ================================================= Sumber artikel, dari buku: Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 1. Hal. 89-90. ISBN 978-6028-686-938.

Label:

posted by areev @ 3:11 PM  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

Name: areev
Home: Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia
About Me: Berasal dari sebuah desa yang terkenal dengan pusat belanja batik di pekalongan. Saya dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki. Mempunyai sifat yang pendiam ketika belum kenal dengan seseorang tetapi akan menjadi rame ketika sudah akrab. Tidak suka basa basi. Apa yang dibicarakannya adalah yang ada di dalam hatinya. Tidak bisa menerima pendapat yang tidak sesuai dengan hati nurani. Apabila hal ini terjadi akan langsung berontak dan memberikan respon yang sewajarnya.
See my complete profile
Previous Post
Archives
Powered by

BLOGGER

© 2005 Menggali Ilmu... Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Car Pictures